Sebenarnya aku nak cakap tentang racun yang meracuni hati. secara fisiologinya kita tahu... hati tu tempat utama untuk mensintesiskan racun yang masuk dalam badan... tapi bukan soal tu juga yang aku nak cakap.. heheh (sengih lagi)... aku nak cakap soal racun yang buat hati kita semua ni sakit. Serius buat masa ni, hati ni rasa sakit (hmmm sedih sobs sobs)... ok cerita pasal racun.. ada banyak jenis racun hati
Racun yang pertama ialah.. KUAT TIDUR alias TERLEBIH TIDUR... bila kita kuat tidur, potensi untuk hati menjadi keras dan mati sangat tinggi.. yelah asyik tidur jer... bila masa nak buat amalan menghidupkan hati kan???
Racun yang kedua pula ialah PANDANGAN MATA YANG TAK TERJAGA... mata itu jendela hati yang paling dekat. Apa yang kita lihat biasanya akan beri kesan pada hati. biasanya bila mata suka, hati pun suka. Bila pandangan mata kita tidak dijaga.. mulalah syaitan melancarkan modus operandinya...... ubat profilaksis (maksudnya ubat pencegahan la...) untuk penyakit yang disebabkan ini ialah tundukkan lah pandangan... hehehehe
Banyak lagi racun hati sebenarnya. yang pasti bila kita lalai dan berdosa akan satu tompok hitam pada hati kita. dan seperti biasa ubatnya adalah taubat... Allah itu maha pengampun
oklah kat sini nak selitkan hadis-hadis yang sangat sesuai merawat penyakit hati yang dirosakkan racun-racun ni... mari kita mulakan rawatan:
Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.‘” (HR. Bukhori)
Dan dari Wabishah bin Ma’bad rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Aku datang kepada Rasulullah , beliau bersabda: “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan?” Aku berkata,” Ya.” Beliau bersabda, “Bertanyalah kepada hatimu. Kebajikan adalah apa yang menjadikan tenang jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa yang menggelisahkan jiwa dan menimbulkan keraguan dalam hati, meskipun orang-orang terus membenarkanmu.” (Hadits hasan yang kami riwayatkan dari Musnad Imam Ahmad bin Hambal dan Musnad Imam Ad-Darimi dengan sanad hasan)
Dari Abu Najih ’Irbadh bin Sariyah rodhiallohu ‘anhu dia berkata: “Rasulullah pernah menasihati kami dengan nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan air mata. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah saw, seperti ini adalah nasihat perpisahan, karena itu berilah kami nasihat”. Beliau saw bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk tetap menjaga ketakwaan kepada Alloh ‘azza wa jalla, tunduk taat (kepada pemimpin) meskipun kalian dipimpin oleh seorang budak Habsyi. Karena orang-orang yang hidup sesudahku akan melihat berbagai perselisihan, hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk (Alloh). Peganglah kuat-kuat sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah ajaran-ajaran yang baru (dalam agama) karena semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, ia berkata, “Hadits ini hasan shahih”)